Mahfud MD lahir pada tanggal 13 Mei 1957 di Sampang, Jawa Timur. Ayahnya bernama H. Ahmad Sholihin dan ibunya bernama Hj. Kusnamah. Mahfud MD menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Klampisan, Sampang, dan pendidikan menengahnya di SMP Negeri 1 Sampang dan SMA Negeri 1 Sampang.

Setelah lulus dari SMA, Mahfud MD melanjutkan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Airlangga di Surabaya dan meraih gelar sarjana hukum pada tahun 1982. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dan meraih gelar magister hukum pada tahun 1988. Pada tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan doktoral di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar doktor hukum pada tahun 1998.

Setelah lulus dari pendidikan doktoralnya, Mahfud MD aktif sebagai pengajar di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Ia juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada tahun 1999-2002 dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2004-2008.

Pada tahun 2008, Mahfud MD terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia (MK) dan menjabat hingga tahun 2013. Selama menjabat sebagai Ketua MK, ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dan memiliki pengaruh besar di dunia hukum Indonesia.

Setelah meninggalkan MK, Mahfud MD terjun ke dunia politik dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada tahun 2019, ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia di kabinet Presiden Joko Widodo. Namun, ia hanya menjabat selama kurang dari dua tahun karena mengundurkan diri pada Maret 2020 karena alasan kesehatan.

Di samping karir politiknya, Mahfud MD juga dikenal sebagai seorang intelektual dan ahli hukum yang produktif. Ia telah menulis banyak buku tentang hukum dan politik, antara lain "Pembaharuan Hukum Indonesia", "Republik Khilafah: Islam dan Negara Kebangsaan", dan "Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia". Ia juga sering memberikan pandangan dan pemikirannya di media massa dan menjadi salah satu figur yang sering diundang dalam acara diskusi dan seminar.

Mahfud MD adalah seorang politikus, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia, dan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia. Berikut adalah beberapa sepak terjang Mahfud MD:

  1. Karir Hukum
    Mahfud MD merupakan seorang ahli hukum dan memiliki karir panjang di bidang hukum. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada periode 2008-2013 dan juga pernah menjadi Hakim Agung di Mahkamah Agung Indonesia. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pengajar hukum di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
    Karir Politik
  2. Selain karir di bidang hukum, Mahfud MD juga memiliki karir politik yang cukup panjang. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia pada kabinet Presiden Joko Widodo pada tahun 2019-2020. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
    Pemikiran dan Karya Tulis
  3. Mahfud MD dikenal sebagai seorang intelektual dan ahli hukum yang produktif. Ia telah menulis banyak buku tentang hukum dan politik, antara lain "Pembaharuan Hukum Indonesia", "Republik Khilafah: Islam dan Negara Kebangsaan", dan "Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia". Ia juga sering memberikan pandangan dan pemikirannya di media massa dan menjadi salah satu figur yang sering diundang dalam acara diskusi dan seminar.
    Kontroversi
  4. Mahfud MD juga pernah terlibat dalam beberapa kontroversi selama kariernya di bidang hukum dan politik. Salah satu yang paling terkenal adalah saat ia mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang adanya "hak konstitusional untuk menyakiti" dalam kasus kekerasan terhadap jurnalis pada tahun 2010, yang menuai kritik dan protes dari berbagai pihak.